Friday, April 3, 2015

Awas, Ini Tanda Kebiasaan 'Selfie' Mulai Mengkhawatirkan

Fenomena foto selfie saat ini memang begitu populer di berbagai kalangan masyarakat. Sejak para selebriti Hollywood melakukannya beramai-ramai dan diliput oleh media, akhirnya selfie menjadi tren di masyarakat. Salah satu keunggulan melakukan selfie adalah perasaan puas kita bisa memfoto diri sendiri dengan angle yang hasilnya bagus. Ini menyebabkan ketagihan sehingga dalam setiap moment selalu ingin diabadikan dalam jepretan foto.

Dalam kadar yang wajar, selfie memang sah-sah saja dilakukan, namun kegiatan ini akan berbahaya jika dilakukan secara berlebihan. Seseorang yang berlebihan terhadap selfie bisa memicu gangguan mental.  Kenali tanda-tanda berikut ini sebagai gejala bahwa kebiasaan selfie anda mulai mengkhawatirkan.

1. Kelainan Body Dysmorphic
Tanda pertama bahwa kegiatan selfie sudah dalam tingkat mengakhawatirkan adalah Kelainan Body Dysmorphic. Gejala yang dilakukan penderita adalah perasaan mengkhawatirkan setiap penampilannya agar terlihat bagus. Biasanya gejala ini bisa dilihat dengan kebiasaan tidak puas dengan hasil selfie yang dilakukan. Mereka akan selalu menemukan kekurangan akan bentuk wajah, dari garis alisnya, mata atau pipinya hingga pada penampilan rambutnya.

Sudah banyak kasus yang terjadi dan akhirnya penderita datang ke psikiater. seorang psikiater Dr.David Veale dari Inggris yang menemukan bahwa dua dari tiga pasien yang datang padanya, mempunyai keluhan Body Dysmorphic Disorder akibat terlalu kecanduan berfoto selfie. Umumnya yang datang padanya adalah remaja usia sekolah. Jika anda suda mengalami gejala ini, maka bersiaplah untuk segera berubah dan lebih percaya diri serta mengurangi kebiasaan selfie.

2. Mulai Kehilangan Percaya Diri
Aplikasi foto di handphone kerap kali membuat hasil jepretan menjadi lebih bagus dari pada aslinya. Hal ini dalam waktu singkat akan berdampak pada rasa percaya diri yang cukup tinggi, namun dalam jangka panjang, dapat menghilangkan rasa percaya diri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Time Magazine, kebiasaan selfie yang berlebihan secara psikologis memicu terjadinya gangguan mental. Dari penelitian tersebut terungkap bahwa kegemaran atau kesenangan memotret diri sendiri merupakan refleksi sikap merasa diri sendiri paling cantik. Selain itu selfie dapat juga merupakan bukti kurangnya rasa percaya diri. Ketika Anda melakukan kebiasaan ini memang tidak berbahaya, namun secara bertahap dan berkepanjangan dapat membangun kepercayaan diri berlebihan yang semu karena tidak menerima apa adanya diri Anda. Dan tidak bijaksana menggunakan waktu Anda hanya untuk mendapatkan penampilan  selfie yang terbaik.

3. Mulai Terobsesi untuk Menjadi Sama Dengan Artis Pujaan
Kegemaran selfie tidak hanya dilakukan oleh sebagian masyarakat saja tapi juga menghinggapi para artis dunia yang gandrung dengan selfie. Beberapa orang mengikuti gaya dan penampilan dari para artis ketika ia ber-selfie. Sebagian orang dengan berbagai upaya mengubah penampilannya dengan operasi plastik atau diet ketat agar terlihat menawan dan cantik saat selfie.

Kebiasaan yang tidak terkendali untuk selfie akan menjadikan kecanduan dan dikhawatirkan bisa menggangu kesehatan mental Anda. Berdasarkan pengamatan para ahli kesehatan mental dan psikiater, para ahli ini menghubungkan kebiasaan selfie dengan gangguan mental obsesi (obsesi yang berlebihan) dan narsistik (percaya diri yang berlebihan) perilaku seseorang. Saat ini banyak tabloid, majalah dan stasiun televisi yang menampilkan artis-artis dengan gaya hidup yang tampaknya mewah. Para remaja terobsesi ingin mengikuti jejak mereka tanpa mempedulikan kemampuan yang ada padanya. Para remaja ini membuat selfie sebanyak-banyaknya dan meng-upload di media sosial dengan harapan mereka akan terjaring untuk menjadi artis. Hindari perilaku kehidupan yang tidak ditunjang dengan kemampuan Anda. Tingkatkan keahlian Anda dan tidak hanya berselfie untuk cari perhatian semata.

4. Menggunjingkan Teman
Acapkali Anda melihat foto diri teman yang cantik di dunia maya, secara tidak sadar Anda akan membandingkan diri Anda dengan orang tersebut. Akhirnya hal tersebut sering menjadi bahan pergunjingan dengan teman-teman di dunia nyata. Ini adalah salah satu tanda bahwa aktivitas Anda di media sosial memiliki potensi merusak hubungan antara sesama teman.

Anda boleh-boleh saja 'selfie' asalkan tidak berlebihan. Nikmatilah kegiatan itu dengan bijak sewaktu mengabadikan kenangan manis dan momen-momen penting dalam kehidupan Anda. Hal itu perlu dilakukan sebagai bagian dari sejarah perjalanan hidup Anda.

Nah untuk anda pecinta selfie, tanda atau gejala apa yang sudah anda alami? Jika beberapa tanda diatas sudah anda rasakan, ada baiknya untuk mengurangi kebiasaan selfie atau jika sudah sulit dihentikan, maka datang ke psikiater untuk mendapatkan pertolongan. Sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik, termasuk juga dengan kegiatan selfie.

Advertiser