Bekerja keras di usia muda dan kaya raya diusia tua merupakan hal lumrah yang sudah biasa. Tapi bagaimana jika menjadi kaya raya dan pebisnis sukses justru pada usia belia? Rasanya mustahil, tapi tidak untuk beberapa bocah berikut ini. Di saat anak di usia mereka hanya bermain dan sekolah saja, anak-anak ini justru sudah berkarya dan mendapat penghasilan sendiri mencapai miliaran rupiah. Siapa saja pengusaha cilik yang sukses membuat orang dewasa iri ini? Lalu bagaimana mereka bisa menjadi pebisnis milyuner yang bukan dari modal warisan orang tua? Berikut ulasannya.
1. Hart Main, Usaha Lilin Kaleng Dengan Penghasilan 1 M
Ide bisnis bisa muncul kapan saja. Hal itu yang dialami Hart Main, penemu lilin kaleng yang aromanya khusus untuk pria. di usianya yang baru 13 tahun, Hart berhasil menciptakan Main Can, nama lilin kaleng ciptaanya. Menariknya Hart sudah memiliki ide bisnis ini sejak kecil. Aroma Main Can ternyata disukai banyak orang, mulai dari aroma kopi, serbuk gergaji hingga rumput.
Kaleng Main Can dibuat dari kaleng sup yang didaur ulang. Hart memulai bisnisnya itu setelah melihat kakaknya menjaul lilin yang beraroma bagi wanita untuk pengumpulan dana sekolah. Menurut Hart, walaupun untuk menggalang dana sekolah, seharusnya lilin yang dibuat bisa dinikmati semua orang. Hart cilik kemudian memulai modal dengan dana satu juta rupiah dari hasilnya berjualan koran.
Saat ini ada sejumlah aroma lilin Main Can yang dijual di pasaran. Harganya rata-rata mencapai Rp.121.000. Di usianya yang masih belia, Hart Main memiliki 60 outlet di Amerika yang mampu menjual 10 ribu lilin setiap bulannya.
2. Caine Monroy, Penjual Mainan Kardus Berpenghasilan 1,2 M
Seorang bocah asal California, Los Angeles, Amerika Serikat di kenal sebagai pembuat dan penjual mainan berbahan kardus bekas. Anda mungin tidak akan mengira berapa pendapatan anak laki-laki berusia 9 tahun ini. Caine Monroy berpenghasilan 1,2 Miliar Rupiah dari bisnisnya itu.
Caine mendapat kardus-kardus tersebut dari toko asesoris mobil milik ayahnya. Beberapa mainan yang Ia buat diantaranya seperti pemancing boneka, dan pelempar bola basket. Hebatnya lagi, Caine juga mampu mengkomunikasikan produk dan cara pembuatan mainan kepada konsumen.
Dengan sabar, setiap hari bocah itu menawarkan mainan kepada pelanggan ayahnya. Padahal biasanya anak yang seusia Caine, memiliki karakter yang tidak sabaran. Sejak Ia tampil disebuah acara televisi dengan kardus bekas ciptaannya, bisnis Caine langsung terkenal.
Tak lama kemudian Caine membangun wahana permainan dari karya-karyanya dan menjual tiket kepada pengunjung sekitar Rp.25.000 per orang untuk memainkan sekitar 4 wahana.
3. Leanna Archer, Usaha Perawatan Rambut Berpenghasilan 1,28 M
Sejak usia 11 tahun Leanna Archer memutuskan menjadi pebisnis dibidang perawatan rambut. Idenya datang saat banyak sanjungan kepada rambut yang dimilikinya. Sejak kecil gadis itu memang sudah menggunkan produk rumahan yang Ia buat sendiri. Perusahaan yang Ia dirikan kemudian membuat delapan produk organik perawatan rambut. Di dalamnya termasuk tata rambut, cream rambut dan sampo. Rahasia produknya merupakan resep turun temurun dari keluarganya sejak lama.
Empat tahun sudah Leanna Archer membuktikan bahwa menjalankan bisnis skala kecil bisa meraih kesuksesan dan bisa dibuat layaknya tempat bermain anak-anak. Kini Ia menargetkan pendapatannya menjadi 34,8 miliar rupiah.
4. Chalie, Membuat Tutorial Makanan di Youtube Berpenghasilan 1,65 M
Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, banyak yang memanfaatkan teknologi tersebut. Di New York, Amerika serikat seorang anak perempuan berusia delapan tahun sering membuat tutorial tentang makanan, lalu mengunggahnya ke situs youtube. Charlie memang hobi memasak, dengan cepat dia menjadi bintang dari genre makanan dan masakan dalam channel yang dinamakan Charlies Kitchen. Alhasil anak ini menjadi terkenal dan mendapatkan penghasilan hingga 1,65 M rupiah.
Saluran ini ditonton oleh 29 juta orang perbulannya. Charlie mulai membuat video pada 2012 saat usianya 6 tahun, sedangkan sang adik yang usianya lima tahun berperan sebagai pencoba rasa makanan. Kedua gadis cilik ini sudah membuat tutorial untuk hal apa saja.
5. Moziah Bridges, pengusaha dasi berpenghasilan Rp. 2,11 Miliar
Selanjutnya adalah seorang bocah asal Amerika Serikat yang berhasil menjadi pengusaha dasi yang sukses. Usianya masih 12 tahun, namun bocah yang bernama Moziah Bridges ini sudah menjadi CEO atau direktur dari perusahaan dengan omset perusahaan mencapai Rp. 2,11 Miliar.
Usahanya berawal dari kesulitannya mencari dasi yang Ia sukai. Di usia 9 tahun, Ia kemudian belajar menjahit kepada neneknya dan mulai membuat dasi sendiri. Ia kemudian menjual dasi buatannya lewat perusahaan Mo’s Bows. Tak disangka dasi-dasi buatan Moziah disukai banyak pembeli.
Kesuksesannya sebagai pengusaha dan memimpin perusahaan Mos Bows banyak membuatnya diwawancara, termasuk diundang dalam acara bincang-bincang terkenal dunia Operah Show. Kini diusia 12 tahun Moziah Bridges sudah menghasilkan lebih dari Rp. 2.11 Miliar Rupiah.
6. Lizzie Marie, Usaha Kuliner Sehat Berpenghasilan 10 M
Berikutnya adalah bocah yang baru berusia 13 tahun yang merupakan CEO sebuah perusahan kuliner yang memproduksi aneka masakan lezat, bergizi dan sehat. Hebatnya gadis asal Atalanta ini memulai bisnisnya saat usia 6 tahun. Sering menemani ibunya di dapur membuat Lizzie mencintai dunia memasak sejak kecil.
Dengan tenang Ia memperhatikan aksi memasak ibunya dan menjadi penyicip masakannya. Hingga saat usiaya enam tahun, ia bertekad kuat untuk membuat kue dan makanan sehat sendiri lalu Ia titipkan di pasar-pasar tradisional. Hasilnya masakan Lizzie laris manis ditahun yang sama Ia membuat website dimana Ia berbagi resep dan membagikan tutorial mengolah makanan yang lezat dan sehat. Sayap bisnisnya berkibar, Ia kerap tampil ditelevisi dan berbagai acara sehat di Amerika. Tidak heran diusia remajanya kini Lizzie memiliki pendapatan Rp. 10 Miliar
7. Robert Nay, Pencipta Robot Berpenghasilan 20 Miliar
Bagi pecandu mobil game pastinya tak asing dengan bubble ball sebuah permainan ciptaan Robert Nay, seorang anak laki-laki yang berusia 14 tahun. Bable ball ini semacam puzle game dimana pemain diuji kemampuan berpikirnya untuk membuat gelembung balon sampai tujuan. Game gratis ini tercatat sudah diunduh 2 juta orang, hanya dua minggu sejak diluncurkan. Oleh karena itu perusahaan Aplle membayar 18 M kepada Nay.
Nay mulai membuat dunia progamming ketika Ia mulai membuat halaman web saat duduk di bangku sekolah dasar. Melihat bakat Nay yang luar biasa, teman-temannya lalu meminta Ney membuat game sendiri. Selama 1 bulan lebih, Ney yang sekarang menjadi CEO Nay Game ini menyelesaikan berjam-jam setiap hari untuk menyelesaikan programnya dengan total 4000 baris kode program. Untuk hal itu, Robert Nay menghabiskan uang sekitar Rp.10.800.000,00 untuk membeli komputer dengan kapasitas tinggi.
Anda terinspirasi atau ingin lebih seperti mereka? Semoga informasi ini menambah motivasi kita untuk tidak kalah dari para pebisnis cilik ini. Jika mereka hanya bermodalkan keberanian untuk membuka sebuah usaha, bagaimana dengan kita? Masih takutkah untuk mencoba?
1. Hart Main, Usaha Lilin Kaleng Dengan Penghasilan 1 M
Ide bisnis bisa muncul kapan saja. Hal itu yang dialami Hart Main, penemu lilin kaleng yang aromanya khusus untuk pria. di usianya yang baru 13 tahun, Hart berhasil menciptakan Main Can, nama lilin kaleng ciptaanya. Menariknya Hart sudah memiliki ide bisnis ini sejak kecil. Aroma Main Can ternyata disukai banyak orang, mulai dari aroma kopi, serbuk gergaji hingga rumput.
Kaleng Main Can dibuat dari kaleng sup yang didaur ulang. Hart memulai bisnisnya itu setelah melihat kakaknya menjaul lilin yang beraroma bagi wanita untuk pengumpulan dana sekolah. Menurut Hart, walaupun untuk menggalang dana sekolah, seharusnya lilin yang dibuat bisa dinikmati semua orang. Hart cilik kemudian memulai modal dengan dana satu juta rupiah dari hasilnya berjualan koran.
Saat ini ada sejumlah aroma lilin Main Can yang dijual di pasaran. Harganya rata-rata mencapai Rp.121.000. Di usianya yang masih belia, Hart Main memiliki 60 outlet di Amerika yang mampu menjual 10 ribu lilin setiap bulannya.
2. Caine Monroy, Penjual Mainan Kardus Berpenghasilan 1,2 M
Seorang bocah asal California, Los Angeles, Amerika Serikat di kenal sebagai pembuat dan penjual mainan berbahan kardus bekas. Anda mungin tidak akan mengira berapa pendapatan anak laki-laki berusia 9 tahun ini. Caine Monroy berpenghasilan 1,2 Miliar Rupiah dari bisnisnya itu.
Caine mendapat kardus-kardus tersebut dari toko asesoris mobil milik ayahnya. Beberapa mainan yang Ia buat diantaranya seperti pemancing boneka, dan pelempar bola basket. Hebatnya lagi, Caine juga mampu mengkomunikasikan produk dan cara pembuatan mainan kepada konsumen.
Dengan sabar, setiap hari bocah itu menawarkan mainan kepada pelanggan ayahnya. Padahal biasanya anak yang seusia Caine, memiliki karakter yang tidak sabaran. Sejak Ia tampil disebuah acara televisi dengan kardus bekas ciptaannya, bisnis Caine langsung terkenal.
Tak lama kemudian Caine membangun wahana permainan dari karya-karyanya dan menjual tiket kepada pengunjung sekitar Rp.25.000 per orang untuk memainkan sekitar 4 wahana.
3. Leanna Archer, Usaha Perawatan Rambut Berpenghasilan 1,28 M
Sejak usia 11 tahun Leanna Archer memutuskan menjadi pebisnis dibidang perawatan rambut. Idenya datang saat banyak sanjungan kepada rambut yang dimilikinya. Sejak kecil gadis itu memang sudah menggunkan produk rumahan yang Ia buat sendiri. Perusahaan yang Ia dirikan kemudian membuat delapan produk organik perawatan rambut. Di dalamnya termasuk tata rambut, cream rambut dan sampo. Rahasia produknya merupakan resep turun temurun dari keluarganya sejak lama.
Empat tahun sudah Leanna Archer membuktikan bahwa menjalankan bisnis skala kecil bisa meraih kesuksesan dan bisa dibuat layaknya tempat bermain anak-anak. Kini Ia menargetkan pendapatannya menjadi 34,8 miliar rupiah.
4. Chalie, Membuat Tutorial Makanan di Youtube Berpenghasilan 1,65 M
Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, banyak yang memanfaatkan teknologi tersebut. Di New York, Amerika serikat seorang anak perempuan berusia delapan tahun sering membuat tutorial tentang makanan, lalu mengunggahnya ke situs youtube. Charlie memang hobi memasak, dengan cepat dia menjadi bintang dari genre makanan dan masakan dalam channel yang dinamakan Charlies Kitchen. Alhasil anak ini menjadi terkenal dan mendapatkan penghasilan hingga 1,65 M rupiah.
Saluran ini ditonton oleh 29 juta orang perbulannya. Charlie mulai membuat video pada 2012 saat usianya 6 tahun, sedangkan sang adik yang usianya lima tahun berperan sebagai pencoba rasa makanan. Kedua gadis cilik ini sudah membuat tutorial untuk hal apa saja.
5. Moziah Bridges, pengusaha dasi berpenghasilan Rp. 2,11 Miliar
Selanjutnya adalah seorang bocah asal Amerika Serikat yang berhasil menjadi pengusaha dasi yang sukses. Usianya masih 12 tahun, namun bocah yang bernama Moziah Bridges ini sudah menjadi CEO atau direktur dari perusahaan dengan omset perusahaan mencapai Rp. 2,11 Miliar.
Usahanya berawal dari kesulitannya mencari dasi yang Ia sukai. Di usia 9 tahun, Ia kemudian belajar menjahit kepada neneknya dan mulai membuat dasi sendiri. Ia kemudian menjual dasi buatannya lewat perusahaan Mo’s Bows. Tak disangka dasi-dasi buatan Moziah disukai banyak pembeli.
Kesuksesannya sebagai pengusaha dan memimpin perusahaan Mos Bows banyak membuatnya diwawancara, termasuk diundang dalam acara bincang-bincang terkenal dunia Operah Show. Kini diusia 12 tahun Moziah Bridges sudah menghasilkan lebih dari Rp. 2.11 Miliar Rupiah.
6. Lizzie Marie, Usaha Kuliner Sehat Berpenghasilan 10 M
Berikutnya adalah bocah yang baru berusia 13 tahun yang merupakan CEO sebuah perusahan kuliner yang memproduksi aneka masakan lezat, bergizi dan sehat. Hebatnya gadis asal Atalanta ini memulai bisnisnya saat usia 6 tahun. Sering menemani ibunya di dapur membuat Lizzie mencintai dunia memasak sejak kecil.
Dengan tenang Ia memperhatikan aksi memasak ibunya dan menjadi penyicip masakannya. Hingga saat usiaya enam tahun, ia bertekad kuat untuk membuat kue dan makanan sehat sendiri lalu Ia titipkan di pasar-pasar tradisional. Hasilnya masakan Lizzie laris manis ditahun yang sama Ia membuat website dimana Ia berbagi resep dan membagikan tutorial mengolah makanan yang lezat dan sehat. Sayap bisnisnya berkibar, Ia kerap tampil ditelevisi dan berbagai acara sehat di Amerika. Tidak heran diusia remajanya kini Lizzie memiliki pendapatan Rp. 10 Miliar
7. Robert Nay, Pencipta Robot Berpenghasilan 20 Miliar
Bagi pecandu mobil game pastinya tak asing dengan bubble ball sebuah permainan ciptaan Robert Nay, seorang anak laki-laki yang berusia 14 tahun. Bable ball ini semacam puzle game dimana pemain diuji kemampuan berpikirnya untuk membuat gelembung balon sampai tujuan. Game gratis ini tercatat sudah diunduh 2 juta orang, hanya dua minggu sejak diluncurkan. Oleh karena itu perusahaan Aplle membayar 18 M kepada Nay.
Nay mulai membuat dunia progamming ketika Ia mulai membuat halaman web saat duduk di bangku sekolah dasar. Melihat bakat Nay yang luar biasa, teman-temannya lalu meminta Ney membuat game sendiri. Selama 1 bulan lebih, Ney yang sekarang menjadi CEO Nay Game ini menyelesaikan berjam-jam setiap hari untuk menyelesaikan programnya dengan total 4000 baris kode program. Untuk hal itu, Robert Nay menghabiskan uang sekitar Rp.10.800.000,00 untuk membeli komputer dengan kapasitas tinggi.
Anda terinspirasi atau ingin lebih seperti mereka? Semoga informasi ini menambah motivasi kita untuk tidak kalah dari para pebisnis cilik ini. Jika mereka hanya bermodalkan keberanian untuk membuka sebuah usaha, bagaimana dengan kita? Masih takutkah untuk mencoba?