Fenomena aneh mengejutkan sekelompok ilmuan yang tengah meneliti gunung api bawah laut, Kavachi di dekat Kepulauan Solomon, bagian timur Papua Nugini. Di sekitar gunung api yang aktif tersebut ditemukan sekelompok hiu berjenis sleeper shark yang berenang bebas. Padahal area gunung api ini sangat panas dan memiliki kadar asam yang terlalu tinggi.
Para ilmuan yang menemukan fenomena ini bertugas untuk mempelajari geologi dan memetakan lingkungan Kavachi. Mereka memulai pekerjaan dengan menjatuhkan kamera video, umpan, dan lampu-paket instrumen ke dasar laut. Tidak disangka, kamera video berhasil merekam benda aneh yang ternyata adalah hiu yang sedang bersantai.
"Hewan-hewan besar itu hidup di lingkungan yang jauh lebih panas dan asam, dan mereka bersantai-santai di sana," ungkap pakar teknik kelautan, Brennan Phillips seperti dikutip National Geographic pada Kamis (9/7/2015).
Video keberadaan hiu ini merekam aksi hiu pada kedalaman 45 meter. Dalam rekaman video yang berdurasi 7 jam 45 menit tersebut, peneliti melihat gumpalan besar berwarna cokelat yang bergerak. Sontak saja hal ini membuat para mereka terkejut. Phillips yang memiliki pengetahuan sedikit tentang hiu lalu mengirim beberapa potongan video yang merekam peristiwa itu kepada ahlinya untuk mengidentifikasi apa yang sudah terekam.
"Itu membuat Anda berpikir lingkungan ekstrem seperti apa yang berusaha dihadapi oleh hewan-hewan itu. Perubahan apa yang dialami oleh hewan itu? Apakah hanya hewan-hewan tertentu saja yang bisa beradaptasi?" kata Phillips lagi.
Seorang peneliti hiu dari University of Sao Paulo di Brazil, Marcelo Carvalho mengatakan, hiu ini merupakan hiu tidur dari lautan pasifik. Biasanya, para ahli mengidentifikasi spesies tidur hiu didasarkan pada lokasi. Tiga spesies tersebut diantaranya sleeper Pasifik, sleeper Southern, dan Greenland.
Karena Kepulauan Solomon yang cukup dekat dengan Australia, bisa jadi hiu ini berjenis sleeper sharkSouthern. Namun, sleeper shark Southern cenderung lebih lembut warnanya dari yang terekam di video. Marcelo Carvalho menambahkan, hiu cocok dengan sleeper Pasifik, seperti halnya dengan celah insang yang lebih panjang dari celah sleeper shark Southern.
Sementara itu gunug Kavachi merupakan gunungg yang berada di perairan dangkal dekat Pulau Vanungu. Gunung itu juga dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di pasifik.
Kavachi pertama kali dilaporkan bererupsi pada tahun 1939. Sejak itu, setidaknya ada 11 kali erupsi, diantaranya pada tahun 1976 dan 1991. Erupsi kala itu begitu kuat sehingga menciptakan pulau baru.
Terkait adanya hiu di kawah gunung berapi, peneliti mengatakan bahwa fenomena tersebut sangat menarik. Terlebih jika mengetahui apa saja aktivitas yang dilakukan hiu dalam menghadapi erupsi di puncak gunung berapi.
”Apakah hewan-hewan itu mendapatkan peringatan dini dan lari atau mereka akan terjebak mati dalam asap dan lava?" ungkap Phillips mengakhiri
Para ilmuan yang menemukan fenomena ini bertugas untuk mempelajari geologi dan memetakan lingkungan Kavachi. Mereka memulai pekerjaan dengan menjatuhkan kamera video, umpan, dan lampu-paket instrumen ke dasar laut. Tidak disangka, kamera video berhasil merekam benda aneh yang ternyata adalah hiu yang sedang bersantai.
"Hewan-hewan besar itu hidup di lingkungan yang jauh lebih panas dan asam, dan mereka bersantai-santai di sana," ungkap pakar teknik kelautan, Brennan Phillips seperti dikutip National Geographic pada Kamis (9/7/2015).
Video keberadaan hiu ini merekam aksi hiu pada kedalaman 45 meter. Dalam rekaman video yang berdurasi 7 jam 45 menit tersebut, peneliti melihat gumpalan besar berwarna cokelat yang bergerak. Sontak saja hal ini membuat para mereka terkejut. Phillips yang memiliki pengetahuan sedikit tentang hiu lalu mengirim beberapa potongan video yang merekam peristiwa itu kepada ahlinya untuk mengidentifikasi apa yang sudah terekam.
"Itu membuat Anda berpikir lingkungan ekstrem seperti apa yang berusaha dihadapi oleh hewan-hewan itu. Perubahan apa yang dialami oleh hewan itu? Apakah hanya hewan-hewan tertentu saja yang bisa beradaptasi?" kata Phillips lagi.
Seorang peneliti hiu dari University of Sao Paulo di Brazil, Marcelo Carvalho mengatakan, hiu ini merupakan hiu tidur dari lautan pasifik. Biasanya, para ahli mengidentifikasi spesies tidur hiu didasarkan pada lokasi. Tiga spesies tersebut diantaranya sleeper Pasifik, sleeper Southern, dan Greenland.
Karena Kepulauan Solomon yang cukup dekat dengan Australia, bisa jadi hiu ini berjenis sleeper sharkSouthern. Namun, sleeper shark Southern cenderung lebih lembut warnanya dari yang terekam di video. Marcelo Carvalho menambahkan, hiu cocok dengan sleeper Pasifik, seperti halnya dengan celah insang yang lebih panjang dari celah sleeper shark Southern.
Sementara itu gunug Kavachi merupakan gunungg yang berada di perairan dangkal dekat Pulau Vanungu. Gunung itu juga dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di pasifik.
Kavachi pertama kali dilaporkan bererupsi pada tahun 1939. Sejak itu, setidaknya ada 11 kali erupsi, diantaranya pada tahun 1976 dan 1991. Erupsi kala itu begitu kuat sehingga menciptakan pulau baru.
Terkait adanya hiu di kawah gunung berapi, peneliti mengatakan bahwa fenomena tersebut sangat menarik. Terlebih jika mengetahui apa saja aktivitas yang dilakukan hiu dalam menghadapi erupsi di puncak gunung berapi.
”Apakah hewan-hewan itu mendapatkan peringatan dini dan lari atau mereka akan terjebak mati dalam asap dan lava?" ungkap Phillips mengakhiri