Monday, July 6, 2015

Benarkah Kiamat Kubra Akan Terjadi 22 Miliar Tahun Lagi?

Kiamat Kubra adalah kiamat besar yang nantinya akan meluluhlantahkan alam semesta. Meski ditengah merebaknya berita tentang indikasi akan terjadinya kiamat yang tidak lama lagi, namun ternyata ilmuan memiliki analisa lain. Menurut mereka kiamat besar baru akan terjadi sekitar 22 miliar tahun lagi.

Pada kehancurannya nanti, alam semesta akan mengalami peristiwa yang disebut Big Rip. Pada peristiwa ini bumi beserta galaksi lainnya akan disedot ke lubang hitam yang konon akan mengakibatkan akhir kehidupan yang berada di seluruh galaksi. Sebuah model teoritis baru menunjukkan bahwa alam semesta mengembang, semuanya, dari galaksi, planet dan partikel atom untuk ruang-waktu itu sendiri, pada akhirnya akan terkoyak sebelum menghilang dari pandangan.

Karya terbaru menunjukkan bahwa percepatan ini dapat menjadi lebih cepat dan lebih cepat sampai setiap titik dalam ruang itu sendiri bergerak terpisah pada tingkat yang tak terbatas - di mana titik Big Rip terjadi.

Peneliti Vanderbilt University di Nashville, Dr Marcelo Disconzi mengatakan, timnya menemukan formula matematika yang bisa mendukung teori Big Rip. Dengan formula tersebut tim ahli kemudian memperhitungkan kapan akan terjadi kiamat besar. Hasilnya, kejadian yang mengakhiri kehidupan tersebut baru akan terjadi 22 miliar tahun lagi.

"Ketika Big Rip terjadi, konstituen materi akan memisahkan diri satu sama lain. Anda akan melihat semua atom yang terkoyak. Tidak bisa dibayangkan peristiwa ini merupakan kejadian dramatis namun mengerikan secara bersamaan" kata Dr Marcelo Disconzi sebagaimana dilansir laman Telegraph, Senin (6/7/2015).

Akan tetapi menurut mereka ini akan membutuhkan kajian lebih lanjut.  Big Rip mungkin saja terjadi dengan mengembangkan berbagai macam kemungkinan. Selain teori ini, mereka juga mempelajari ilmu teori Supernova.Teori ini bergantung pada sebuah asumsi bahwa alam semesta memang akan terus berkembang lebih cepat, yang akhirnya nanti akan menyebabkan Big Rip.

Salah satu penyebab Big Rip adalah cairan lengket dari ruang angkasa yang memiliki tingkat viskositas dan dapat melakukan perjalanan lebih cepat dari kecepatan cahaya. Alam semesta juga terus mengalami perkembangan sehingga semakin lama usianya semakin menua.

Namun demikian, mereka menyadari penemuan mereka masih dalam tahap asumsi dan praduga. Teori Big Rip bisa saja terjadi, namun untuk menuju proses peristiwa tersebut justru memakan waktu yang begitu lama dan tidak ditentukan.

Teori Big Rip ini pertama kali diungkapkan pada tahun 2003. Secara penjelasan harafiah, semesta akan berakhir di dalam Big Rip ketika alam semesta akan mengembang dan pada akhirnya robek terpisah.

Advertiser