Kiamat merupakan masa berakhirnya alam semesta yang menjadi rahasia Allah SWT. Meski tidak satupun yang mengetahui perihal kedatangannya, Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW mengabarkan tanda-tanda dekatnya hari akhir kehidupan tersebut. Salah satu pertanda yang digambarkan Rasulullah SAW tentang dekatnya hari kiamat adalah banyaknya berdiri bangunan yang tinggi.
Manusia mulai mendirikan bangunan bertingkat & berlomba-lomba di dalamnya. Bagaimana dengan kondisi dizaman kini, apakah keadaan saat ini relevan dengan gambaran yang disabdakan oleh Nabi Muhammad. Jika demikian, benarkah kiamat kini sudah dekat?
Nabi Muhammad SAW dalam Hadis Riwayat Imam Al-Bukhari bersabda yang artinya, “Tidak akan datang hari Kiamat hingga Manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan. ” (Shahih, HR Bukhari).
Berlomba-lomba mendirikan bangunan ini dimaknai Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah sebagai upaya manusia dalam mencari kehidupan di dunia. Setiap orang ingin jika rumahnya itu lebih tinggi lagi daripada yang lainnya. Hal ini bisa dimaknai sebagai kegiatan memperhias dan memperindah diri sehingga menjadi tunduk pada kehidupan dunia.
Dari hadist ini Rasul SAW mengabarkan kepada sahabat bahwa sebelum kiamat tiba manusia akan berlomba-lomba mendirikan bangunan bertingkat. Saat itu sahabat tentu merasa kebingungan karena melihat fakta bahwa Saudi Arabia saat itu hanyalah tanah gersang dan tandus yang gelap gulita pada malam hari. Namun kondisi ini sangat relevan pada zaman kini.
Lihat saja bagaimana setiap negara berlomba-lomba mendirikan bangunan pencakar langit yang tingginya menembus awan. Dubai misalnya, negera Uni Emirat ini. Dubai adalah kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Gurun yang kosong telah berubah menjadi gedung-gedung pencakar langit. Onta-onta telah berubah menjadi Ferrari, Mercedes, Hummer, dll. Di negera ini berdiri bangunan tertinggi di dunia dengan puncaknya mencapai 818 meter. kurang 182 m lagi jadi 1 Km. di dalamnya ada 30.000 rumah dan 9 hotel mewah.
Kegiatan mendirikan bangunan tinggi juga terjadi di Mekkah, Saudi Arabia. Kota yang terkenal dengan kota Nabi ini juga tidak luput mempercantik dirinya dengan mendirikan bangunan tinggi. Negara ini kini tengah membangun Mecca Royal Clock Hotel Tower yang direncanakan berketinggian lebih dari 601 meter. Bangunan ini memiliki luas 1,500,000 (1 juta) meter persegi.
Bisa bayangkan berapa banyak bangunan di sana yang digusur dan berapa lahan bukit sebelah Masjid Al Haram yang dibongkar. Padahal jalan yang melewati tower itu sebelumnya membelah dua bukit. Lembah suci yang terjaga sejak zaman Nabiyullah Ibrahim as. itu tidak ada lagi dan berubah menjadi taman kota dengan gedung pencakar langit.
Tidak hanya negara Arab, diberbagai belahan dunia kini berlomba-lomba mendirikan bangunan tinggi. Bangunan dengan ratusan tingkat ini menjadi icon sebuah negara. Lihat saja Twin Tower Petronas di Malaysia, Empire State Building di Amerika, The Shard di Inggris dan berbagai gedung tinggi di belahan negara lain. Lalu. Pantaskah kita kagum? Atau mungkinkah rencana itu sebentar lagi akan terjadi?
Hadist yang diriwayatkan Umar Radiyallahu Anhu menceritakan bagaimana Nabi Muhammad mendapat pertanyaan dari Malaikat Jibril saat tentang tanda-tanda kiamat ini.
Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah saw, seraya berkata,
"Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata,
"Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda." Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa’ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat."
Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)
Jadi benarlah bahwa berlomba membangun gedung-gedung bertingkat merupakan tanda-tanda kiamat sudah dekat. Karena ini merupakan perkataan Nabi yang mendapat pengetahuan langsung dari Sang Maha Mengetahui. Ini tidak sekedar tanda, tapi juga pengingat agar manusia sadar bahwa kiamat pasti terjadi.
Manusia mulai mendirikan bangunan bertingkat & berlomba-lomba di dalamnya. Bagaimana dengan kondisi dizaman kini, apakah keadaan saat ini relevan dengan gambaran yang disabdakan oleh Nabi Muhammad. Jika demikian, benarkah kiamat kini sudah dekat?
Nabi Muhammad SAW dalam Hadis Riwayat Imam Al-Bukhari bersabda yang artinya, “Tidak akan datang hari Kiamat hingga Manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan. ” (Shahih, HR Bukhari).
Berlomba-lomba mendirikan bangunan ini dimaknai Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah sebagai upaya manusia dalam mencari kehidupan di dunia. Setiap orang ingin jika rumahnya itu lebih tinggi lagi daripada yang lainnya. Hal ini bisa dimaknai sebagai kegiatan memperhias dan memperindah diri sehingga menjadi tunduk pada kehidupan dunia.
Dari hadist ini Rasul SAW mengabarkan kepada sahabat bahwa sebelum kiamat tiba manusia akan berlomba-lomba mendirikan bangunan bertingkat. Saat itu sahabat tentu merasa kebingungan karena melihat fakta bahwa Saudi Arabia saat itu hanyalah tanah gersang dan tandus yang gelap gulita pada malam hari. Namun kondisi ini sangat relevan pada zaman kini.
Lihat saja bagaimana setiap negara berlomba-lomba mendirikan bangunan pencakar langit yang tingginya menembus awan. Dubai misalnya, negera Uni Emirat ini. Dubai adalah kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Gurun yang kosong telah berubah menjadi gedung-gedung pencakar langit. Onta-onta telah berubah menjadi Ferrari, Mercedes, Hummer, dll. Di negera ini berdiri bangunan tertinggi di dunia dengan puncaknya mencapai 818 meter. kurang 182 m lagi jadi 1 Km. di dalamnya ada 30.000 rumah dan 9 hotel mewah.
Kegiatan mendirikan bangunan tinggi juga terjadi di Mekkah, Saudi Arabia. Kota yang terkenal dengan kota Nabi ini juga tidak luput mempercantik dirinya dengan mendirikan bangunan tinggi. Negara ini kini tengah membangun Mecca Royal Clock Hotel Tower yang direncanakan berketinggian lebih dari 601 meter. Bangunan ini memiliki luas 1,500,000 (1 juta) meter persegi.
Bisa bayangkan berapa banyak bangunan di sana yang digusur dan berapa lahan bukit sebelah Masjid Al Haram yang dibongkar. Padahal jalan yang melewati tower itu sebelumnya membelah dua bukit. Lembah suci yang terjaga sejak zaman Nabiyullah Ibrahim as. itu tidak ada lagi dan berubah menjadi taman kota dengan gedung pencakar langit.
Tidak hanya negara Arab, diberbagai belahan dunia kini berlomba-lomba mendirikan bangunan tinggi. Bangunan dengan ratusan tingkat ini menjadi icon sebuah negara. Lihat saja Twin Tower Petronas di Malaysia, Empire State Building di Amerika, The Shard di Inggris dan berbagai gedung tinggi di belahan negara lain. Lalu. Pantaskah kita kagum? Atau mungkinkah rencana itu sebentar lagi akan terjadi?
Hadist yang diriwayatkan Umar Radiyallahu Anhu menceritakan bagaimana Nabi Muhammad mendapat pertanyaan dari Malaikat Jibril saat tentang tanda-tanda kiamat ini.
Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah saw, seraya berkata,
"Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata,
"Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda." Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa’ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat."
Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)
Jadi benarlah bahwa berlomba membangun gedung-gedung bertingkat merupakan tanda-tanda kiamat sudah dekat. Karena ini merupakan perkataan Nabi yang mendapat pengetahuan langsung dari Sang Maha Mengetahui. Ini tidak sekedar tanda, tapi juga pengingat agar manusia sadar bahwa kiamat pasti terjadi.