Wednesday, August 5, 2015

Doa Sederhana Ini Menjadi Kunci Pembuka Pintu Langit

Langit memiliki tujuh lapisan dengan satu pintu pada setiap lapisnya. Jika pintu ini terbuka, Allah SWT akan mengabulkan permohonan setiap hamba-Nya yang berdoa. Namun, Al-qur’an dan hadist menyebutkan bahwa puntu langit tidak terbuka sepanjang waktu. Sesuai fitrahnya, manusia juga tidak bisa mengetahui kapan pintu langit yang tertutup tersebut akan terbuka.

Namun ada doa yang mampu membuka pintu-pintu yang ada di langit. Bacaan doa ini begitu mudah dihapal serta sering dilafadzkan ketika menunaikan shalat. Allah SWT membuka  pintu-pintu langit tersebut seakan tiada jarak antara langit dan bumi, agar doa permohonan makin mudah dan  segera sampai kepada-Nya.

Adalah Doa iftitah yang menjadi doa sederhana menjadi kunci pembuka pintu langit. Doa ini dibaca saat shalat tepat setelah takbiratul ihram. Isinya memiliki makna mendalam tentang pengakuan seorang hamba atas kelemahan dan kelengahan hingga memerlukan perlindungan dan pengampuanan dari-Nya.  Doa iftitah juga berisi tentang permohonan dan petunjuk agar diberikan akhlaq yang mulia serta dihindarkan dari berbagai akhlaq yang buruk.

Doa iftitah merupakan inisiatif dari seorang sahabat yang membacanya ketika shalat berjamaan bersama Nabi Muhammad SAW. Ternyata bacaan doa ini memukau Nabi SAW karena mampu membuka pintu-pintu langit. Akhirnya bacaan doa iftitah ini mendapat legitimasi dari Rasulullah dan masuk dalam sunah yang dikerjakan dalam shalat.

Hadist shahih riwayat Imam Muslim mengungkapkan tentang sahabat yang menjadi makmuk Rasulullah membaca doa  hingga terdengar oleh jamaah di sampingya. Bacaan tersebut memiliki arti   “Sungguh Allah Mahabesar, segala puji hanya bagiNya dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah di pagi dan petang hari”
Ternyata Rasulullah SAW mendengar doa yang dibaca tersebut kemudian  bertanya kepada para sahabat beliau.

“Siapa yang tadi mengucapkan kalimat ini dan ini?” Rupanya beliau mendengar doa itu.“Saya, ya Rasulullah,” jawab sahabat tadi. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku takjub dengan doa itu. Pintu-pintu langit dibuka karenanya.” (HR. Imam Muslim)

Keutamaan dari doa iftitah membuat salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, Ibnu Umar radhiyallahu tertarik. Jika Nabi sudah mengungkapkan keutamaannya, itu berarti bacaan sangat agung dan mulia. Sejak saat itu, Ibnu Umar selalu membaca kalimat tersebut sebagai doa iftitah setiap kali shalat.

Doa iftitaf yang dimasukan dalam shalat merupakan contoh adanya hal baru yang ‘diciptakan’ sahabat dan disetujui oleh Rasulullah SAW. Syaikh Abdul Ilah bin Husain Al ‘Afraj  mengatakan bahwa hal ini disebut dengan hadits taqriri. Yaitu perkataan atau perbuatan sahabat yang disetujui oleh Rasulullah. Sebab, ada pula hal baru–baik perkataan atau perbuatan sahabat- yang tidak disetujui oleh Rasulullah sehingga sahabat tersebut tidak meneruskannya.

Berikut ini  terjemahan dari do’a iftitah yang dibaca setelah takbiratul ihram (rakaat pertama) sebelum surat alfatihah. 

(Allahu akbar, kabirau walhamdu  lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila)

Maknanya: Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.

(Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin)

Makna: Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.

(inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin)

Maknanya: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.

Doa iftitah memang menjadi sunah dalam shalat. Dimana jika ini dikerjakan berpahala, dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Ini berarti tidak ada perintah wajib bagi manusia untuk membaca doa ini ketika shalat. Namun sangat meruginya kita sebagai manusia jika tidak membaca doa yang dapat membuka pintu langit ini. Semoga dalam shalat, kita selalu membacanya dan tidak meninggalkan Iftitah. Terimakasih sudah membaca.

Advertiser